0
0
Perkembangan teknologi militer kini melahirkan robot otonom yang bisa bergerak, menembak, dan mengambil keputusan sendiri tanpa kendali manusia.
Robot ini dirancang untuk mengurangi risiko prajurit di medan perang. Dengan sensor canggih dan kecerdasan buatan, mereka bisa mengenali target, menghindari bahaya, dan menjalankan misi berbahaya.
Namun, teknologi ini memicu kontroversi besar. Banyak pihak khawatir robot militer akan kehilangan kendali dan menyerang target sipil.
PBB bahkan sudah membahas kemungkinan melarang penggunaan senjata otonom penuh, tetapi negara-negara besar tetap melanjutkan riset karena alasan pertahanan.
Selain risiko etis, ada pula ancaman keamanan global. Jika teknologi ini jatuh ke tangan kelompok teroris, dampaknya bisa sangat berbahaya.
Meski begitu, negara-negara yang memimpin teknologi ini melihat robot militer sebagai masa depan perang yang lebih efisien.
Pertanyaannya: apakah manusia benar-benar siap menyerahkan kendali hidup dan mati pada mesin?
Robot militer otonom adalah cermin kemajuan sekaligus ancaman yang harus diatur dengan hati-hati.
